betapa
bahagianya seorang muslim hidup di bawah naungan agama terakhir. Seluruh
panduan kehidupan tertuang dalam Al Quran. Inilah sumber
kebahagiaan hakiki dari pencipta seluruh alam semesta dan isinya, termasuk
manusia.
Sayangnya masih banyak orang menggali
berbagai ilmu tidak bermanfaat dalam mencari kebahagiaan. Manusia mencari
berlian di dalam bumi yang terang padahal berlian itu berada di dalam kamar.
Manusia tidak mencari sumber kebahagiaan dari tempatnya.
Islam seperti artinya damai, maka
kedamaian di hati akan dicapai dengan memeluk Islam sepenuh hati. Mereka yang
tidak pernah merasakan nikmatnya dalam naungan Islam ini karena memandang Islam
sebelah mata. Syumuliatul Islam tidak dirasakan dalam dirinya.
Keindahan Islam misalnya bisa
dirasakan dalam peribadahan. Betapa indahnya harmoni alam dengan manusia dalam
beribadah kepada-Nya. Matahari sudah berjuta tahun mengabdi kepada Maha
Pencipta dengan terbit di timur dan tenggelam di Barat. Matahari masih menemani
setiap mahluk setiap hari. Dia tidak pernah absen. Kesetiaan mahluk yang
namanya matahari ini menimbulkan rasa syukur akan diri dalam merasakan nikmat
beribadah kepada-Nya.
Saat sujud dalam shalat terasa sekali
syahdunya dalam payung keindahan peribadahan Islam setiap hari. Namun tentu
saja rasa bahagia ini dapat direngkuh bagi mereka yang percaya 100 persen
akan isi dari panduan hidup Islam.
Jika keindahan Islam belum dirasakan
dalam hati, maka perlu kita renungkan apakah hati ini sudah kering, apakah hati
ini tak pernah dibasuh dengan ayat-ayat-Nya. Apakah hati ini telah keras, tidak
luluh dengan lantunan firman-Nya yang jadi panduan kita sehari-hati.
Islam akan menjadikan indah diri kita,
menjadikan indah kehidupan kita, menjadikan indah semua langkah ke depan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar