PERKEMBANGAN komputer melaju dengan pesatnya. Gordan Moore, salah
satu pendiri Intel bahkan mengatakan, kemampuan prosesor komputer (jumlah
transistor dan kecepatannya) akan bertambah dua kali lipat setiap 18 bulan. Hal
ini telah berlangsung selama hampir empat dasawarsa. Jika hal ini terus
berlanjut, diperkirakan ukuran transistor pada tahun 2030 akan menjadi hanya
sebesar atom hidrogen. Dengan ukuran sekecil ini, proses fisika dalam sebuah
transistor tidak akan mengikuti hukum-hukum fisika klasik, namun mengikuti
hukum fisika kuantum. Hal ini membuka cara baru dalam memandang proses
pengolahan informasi sekaligus menciptakan harapan untuk menciptakan sebuah
komputer yang kemampuannya melebihi kemampuan yang dapat dicapai komputer
sekarang ini.
Jika dikatakan, komputer kuantum hanya butuh waktu 20 menit untuk
mengerjakan sebuah proses yang butuh waktu 1025 tahun pada komputer saat ini,
kita tentu akan tercengang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan begitu
tertarik untuk mengembangkan kemungkinan terbentuknya komputer kuantum.
Meskipun hingga saat ini belum tercipta sebuah komputer kuantum yang
dibayangkan oleh para ilmuwan, kemajuan ke arah sana terus berlangsung. Bahkan
yang menarik, ternyata perkembangan komputer kuantum juga mengikuti apa yang
dikatakan oleh Gordan Moore di atas. Jika hal ini benar, para ilmuwan akan
dapat membangun sebuah komputer kuantum hanya dalam waktu lima tahun ke depan.
Setidaknya, begitulah yang dikatakan oleh Raymond Laflamme, ilmuwan dari
Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.
Algoritma Shor
Sebuah komputer kuantum tidaklah sama dengan komputer klasik. Hal
ini tidak dalam hal kecepatan saja, namun juga dalam hal pemrosesan informasi. Sebuah
komputer kuantum dapat mensimulasikan sebuah proses yang tidak dapat dilakukan
oleh komputer klasik. Hal ini membuat para ilmuwan harus memiliki paradigma
baru dalam hal permrosesan informasi.
Selama ini, sebuah komputer bekerja didasarkan hukum-hukum fisika
klasik. Informasi didefinisikan secara positif, direpresentasikan secara
material dan diproses berdasarkan hukum-hukum fisika klasik. Ketika para
fisikawan masuk ke dalam teori kuantum dalam pemrosesan informasi, mereka
diharuskan untuk mengubah pandangan mereka mengenai pemrosesan informasi. Lebih
jauh lagi, mereka harus mengembangkan sebuah sistem logika baru yang mengikuti
hukum-hukum fisika kuantum. Sistem logika baru ini disebut dengan logika
kuantum. Sistem logika kuantum berbeda sama sekali dengan sistem logika yang
selama ini dipakai, yaitu sistem logika yang dikembangkan oleh Aristoteles.
Dengan sistem logika yang baru, para ilmuwan harus memikirkan
sebuah algoritma yang berbeda untuk memproses informasi. Inilah yang sebenarnya
merupakan inti dari komputer kuantum. Beberapa algoritma telah dikembangkan dan
yang di antaranya telah berhasil ditemukan adalah algoritma Shor yang ditemukan
oleh Peter Shor pada tahun 1995. Lewat algoritma Shor ini, sebuah komputer
kuantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini secara umum
digunakan untuk mengamankan pengiriman data. Kode ini disebut kode RSA. Jika
disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA
tidak dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA
membutuhkan kerja ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini
tidaklah efektif.
Sebagai contoh, seorang pemecah kode akan membutuhkan waktu 8
bulan dan 1.600 pengguna internet jika ia akan memecahkan kode RSA yang disandikan
dalam 129 digit. Jika hal ini mungkin, pengirim data hanya perlu menambahkan
digit pada kode RSA-nya agar para pemecah kode membutuhkan waktu yang lebih
lama lagi untuk memecahkan kuncinya. Sebagai gambaran, pemecahan kode RSA 140
(140 digit) akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari umur alam semesta (15
miliar tahun). Namun, jika pemecah kode menggunakan komputer kuantum, mereka
dapat memecahkan kode RSA 140 hanya dalam waktu beberapa detik. Hal inilah yang
membuat waswas para pengguna channel komunikasi rahasia saat ini untuk
melakukan pengiriman data secara aman.
Komunikasi kuantum
Namun, sebagai kompensasi dari semua itu, komputer kuantum juga
memberikan cara baru dalam berkomunikasi secara aman lewat apa yang disebut
dengan komunikasi kuantum. Lewat komunikasi kuantum, penerima dan pengirim data
dapat mengetahui jika terdapat pihak ketiga yang mencoba untuk menyadap
komunikasi yang mereka lakukan. Namun, komunikasi kuantum hanya mungkin jika
tingkat noise dalam sebuah saluran komunikasi tidaklah terlalu tinggi. Saat
ini, British Telecom telah berhasil membangun sebuah jaringan komunikasi yang
memiliki noise tidak lebih dari 9 persen dalam jarak 10 km. Hal ini membuat
komunikasi kuantum menjadi mungkin di masa depan.
Selain algoritma Shor, telah pula dikembangkan sebuah algoritma
lain oleh Lov Grover. Dengan menggunakan algoritma Grover, komputer kuantum
dapat melakukan pencarian data terhadap suatu database acak dengan kecepatan
yang jauh melebihi kecepatan komputer saat ini.
Sumber: http://yudatfort814.blogspot.com/2011/06/cara-membuat-tombol-like-facebook-di.html#ixzz1war4ixJm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar